Pada sesuatu hari dekat siang hari saya terletak di sesuatu toko novel. Di sesuatu tempat buat melaksanakan pembelian majalah edisi spesial. Yang katanya sih edisi terbatas.
Hari tersebut saya menggunakan kaos t- shirt putih serta celana katun abu- abu. Sesungguhnya dimensi badanku sih biasa saja, besar 170 centimeter berat 63 kilogram, tubuh cukup tegap,
Jadi tidak ada yang istimewa denganku. Dikala tersebut kondisi di toko kitab tersebut tidak terlampau ramai. Walaupun pula kala itu yakni jam santap siang,
cuma terdapat sepanjang 7- 8 orang. Saya lekas mendatangi rak faktor majalah. Nah, dikala saya berkeinginan mengambil majalah itu terdapat tangan yang pula berkeinginan mengambil majalah tersebut.
“ Busyet! molek pula nih ibu- ibu”, pikirku.“ Tidak pa- pa kok, nyari majalah X pula yah. Aku telah menggali ke mana- mana tetapi tidak dapet”, katanya seraya tersenyum manis.
“ Yah, edisi ini katanya sih terbatas Mbak..”“ Kalian suka pula fotografi yah?”“ Tidak kok, hanya buat koleksi aja kok..”
Kemudian kami berdialog tidak sedikit tentang fotografi sampai kesimpulannya,“ Mah, Mamah.. Linda sudah dapet komiknya, beli 2 ya Mah”, potong seseorang wanita cilik masih berseragam SD.
“ Telah dapet Bu.. owh ya maaf ya Dek, Mbak pamit dahulu”, katanya seraya menggandeng anaknya. Ya telah, tidak dapat majalah ya tidak pa- pa, saya lihat- lihat kitab terbitan yang baru saja.
Serta saya merasa, terus menjadi lama ia terus menjadi mendekatkan tubuhnya padaku, saya pula merasakan badannya sangat hangat. Busyet dah, lengan kananku tidak tidak sering kali bergesekan dengan lengan kirinya,tidak keras serta agresif tetapi sehalus bisa jadi.
Nampak ia beberapa kali menelan ludah serta menggaruk- garukkan tangannya ke rambutnya. Wah ia udah kena nih, pikirku. Kesimpulannya ia mengajakku berangkat meninggalkan restoran tersebut.
“ Ke mana?” tanyaku.“ Terserah kamu saja”, balasnya mesra.
Hawa badan kami meningkat dengan tajam, saya tidak ketahui apakah karena AC di taksi tersebut sangat kurang baik apa nafsu kami telah sangat besar. Catatan Maxbet
Di Toko Novel. Serta rasa sakit yang diakibatkan oleh agresif serta lebatnya bulu kemaluannya sedikt menurun serta bagiku ini yakni sangat nikmat.
“ IstLindahat dahulu Mbak”, tanyaku.“ Ya Jer.. saya hendak istLindahat, abis letih banget sich.. Tulang- tulang Mbak terasa mau lepas Jer”, bisiknya dengan nada manja.“ Oke deh Mbak,
jawabku berbohong.“ Tetapi dari caramu tadi nampak handal Jer, Kalian hebat Jer.. Sangat perkasa”, puji Mbak Bale.“ Mbak pula hebat, lubang surga Mbak kecil banget sich..,
sesungguhnya kan Mbak udah memiliki anak”, balasku balik menyanjung.
“ Ah kalian bisa aja, jika tersebut sich rahasia dapur”, balasnya manja. Kami pula tertawa berdua seraya berpelukan. Tidak terasa karena letih, kami berdua tertidur pulas sembari berpelukkan serta kami kaget
kala terbangun, warnanya kami tertidur dekat 3 jam. Kami pula melanjutkan game yang tertunda tadi. Kali ini game lebih ganas serta liar, kami bercinta dengan bermacam- macam
yang spektakuler ini sehingga saat ini lancarlah senjataku tiba liang sorganya. Tetapi game ini tidak dilangsungkan lama karena Mbak Bale mesti cepat- cepat kembali menghadiri anaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar