Ila berdiri serta kami bersalaman; hatiku sangat bersyukur. Lekas saya memahami diri serta memperkenalkan diri kalau saya merupakan Steering Comitte dari sesuatu seminar internasional menimpa Area Hidup serta berminat menyewa 50 kamar serta ruang persidangan buat seminggu penuh.
Mila menarangkan biayanya serta menanyakan kapan acaranya hendak diawali. Singkatnya urusan detil seminarku telah beres( sementara itu seminar itu rekayasaku belaka). Mila menarangkan panjang lebar tentang paket seminar dengan seluruh fasilitasnya sembari sesekali melemparkan senyum manisnya,. saya terus menjadi kagum, kemudian..
Gimana jika proposalnya dapat Dik Mila antarkan ke hotel Ane?” umpanku sembari menyebut hotel tempatku tinggal.
“ Kenapa Ayah tidak tinggal di mari?” tanya Mila.
“ Boleh saja,.!” jawabku sembari mengharapkan‘ pelayanan’ yang lain.
“ Ane bookingkan ya Pak,!”
Mila tidak menawan, ia menarik serta mempesona. Kemudian Mila berjanji hendak membawakan proposalnya esok jam 10. 30 pagi.
Keesokannya telpon di kamar suiteku berbunyi, oh warnanya Mila telah tiba.
“ Mila ingin langsung ke atas? Ini kamar suitenya bagus lho, terdapat istri Ane pula, supaya Ane kenalkan sekaligus!”
“ Oh ya, kebetulan Ane belum sempat amati kamar suite di hotel ini, sebentar aja ya
Pak” sahut dari seberang telpon. Hingga di suite roomku, saya silakan Mila duduk. Mila nampak sangat manis dengan senyumnya yang memesona.
Hari ini Mila menggunakan blus bercorak biru cerah mengkilap berlengan panjang dengan model kerah shanghai dengan kancing putih yang berbaris apik dari leher sampai hampir ujung bajunya, mengenakan rok gelap dan menggenggam HP Nokia 3650 warna Biru Kuning, di pergelangan tangan kirinya terdapat arloji berupa gelang. Di tangan kanannya terdapat karet pengikat rambut bercorak gelap, serta kutawarkan minuman, ia memilah apple jus kesukaannya.
Kutuangkan dalam gelas yang telah kucampur obat tidur yang kubeli kemarin dari toko obat Eng Tay Ho di Malioboro.
“ Bunda di mana Pak,” tanya Mila seraya meminum juicenya
“ Oh, terdapat di kamar mandi..”
“ Buu,.. buu..!” teriakku seolah- olah terdapat ia di situ.
Centimeter di atas lutut, serta terakhir CD merek Sloggy yang terlihat bersih. Katanya yang sangat mutahir itu yang dari Jepang namanya Karada. Teorinya dari tubuh dahulu, tetapi saya khawatir ia terbangun, jadi biaraman tangannya dahulu.
Mila meronta- ronta menggerakkan tangannya berupaya buat membebaskan ikatannya, tetapi hasilnya merupakan jalinan di buah dadanya terus menjadi menyakitkan, pula putingnya jadi tertarik oleh jepitan pakaian serta menaikkan rasa sakit. Judi Poker Online
Masih belum puas saya meneteskan parafin panas pada jarak 40 centimeter dari buah dadanya, nyatanya dia tidak sangat kesakitan hingga kudekatkan jadi jarak 20 centimeter dia menggeliat, meronta mmh,.! ugh,.! terus menjadi terikat serta kian sakit serta dia sudah melewati entah orgasme yang keberapa kalinya lewat tali yang melilit lewat Miss V serta anusnya. Cerita ngewe
Kesimpulannya Mila terlihat memelas sekali semacam memohon diampuni, bisa jadi sebab telah sangat letih meronta- ronta serta orgasme.
Matanya mengedip lemah. Tetapi saya belum puas, saya berganti benak, terlebih buah zakarku yang sangat bergairah telah menunjuk- nunjuk ke Mila! sehingga Mila terlentang dalam posisi tangan terikat ke balik sedangkan kakinya terikat terlentang.
Masuk, keluar, masuk, keluar, berulang kali sampai spermaku muncrat. Saya terbaring lunglai, di atas badan Mila yang berbusana tali itu, sehabis menggapai puncaknya,
“ Good Girl” kataku sembari memegang kepalanya semacam saya menyayang- nyayang anjing keAnenganku sang Bonci.
Mila pingsan tidak sadarkan diri.
Lekas saya mensterilkan badannya sekedarnya dengan handuk yang kubasahi, memakaikan pakaiannya lengkap dengan blus biru kerah shanghainya, mengancingi blusnya berentetan apik. Memakaikan CD sehabis spermaku kubersihkan.
Saya ubah ikatannya dengan lakban perak, meliliti badannya yang berbusana, membelenggu kembali tangannya kebelakang, kakinya saya satukan lagi dengan lakban yang sama, kaki yang bersepatu yang sexy( itu sebutannya di e- mail) itu saya kulum dengan gemas.
Membenarkan tangan kakinya telah terikat, dan mulutnya telah tersumbat, saya utak atik HPnya mencari ketahui no HPnya kemudian dan merta mematikannya, kulihat banyak miss call serta SMS, sebagian dari GMnya
Sales Call, posisi?” terdapat 4 SMS yang bernada seragam. Kumatikan HPnya biar ia jangan hingga dapat SMS buat memohon tolong, pula saya cabut kabel telpon di kamarku.
Matanya kutatap, berkaca- kaca, Mila meronta- ronta kali ini apa energi lakban perak telah mengikat erat serta merekat di badannya, Mila menangis tersedu- sedu, putus asa serta pasrah.
Keesokan harinya, waktu menampilkan jam 6. 00 pagi. Saya tinggalkan ia di kamarku dengan badannya yang berbusana tetapi senantiasa terikat lilitan lakban perak, kubiarkan ciri Do Not Disturb menggantung di pintu kamarku. Saya langsung kembali ke Bandung dengan KA Argowilis.
Di KA sembari menikmati hasil rekaman video pada laptopku, saya mempersiapkan cerita ini serta kukirimkan kepadanya melalui e- mail sehingga ia ketahui siapa sesungguhnya yang‘ sudah memperkosanya’. Entah gimana ia dapat membebaskan ikatannya, jadi teka- teki sendiri. Cerita ngewe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar