Saya serta istriku tidak sempat mempunyai apa yang kamu biasa sebut dengan kehidupan seks yang menarik. Dikala kami melaksanakan seks, umumnya cuma dalam posisi yang normal saja. Irama kehidupan seks kami yang boleh kukatakan membosankan seperti itu, saya mulai berfantasi tentang‘ perihal serta orang lain’. Buat bahan fantasiku, saya menyesuikan menyaksikan film porno di malam hari sehabis seluruh orang di rumah tidur.
Yang mengejutkanku, mayoritas film porno itu senantiasa mengaitkan seseorang wanita muda. Dalam umur kepala 3, saya tidak sempat memikirkan perempuan yang lebih muda hingga saya melihat film- film itu. Saya sadar jika nyatanya gadis- gadis muda sangatlah panas.
Perihal lain yang menarik perhaRianku merupakan realitas jika game lesbian sangat terkenal. Saya mulai tertarik dengan wanita muda yang mencumbui Miss V wanita muda yang lain yang lembut, basah, serta umumnya tidak berambut.
Memandang film- film itu buat berfantasi mulai mengganti kehidupanku. Saya memiliki 3 orang anak wanita yang beranjak anak muda. Saya mulai mencermati mereka, kulihat metode mereka berpakaian, metode jalannya, serta seluruh tingkah laku mereka. Mereka jadi obsesiku sendiri! Kuamati lebih detil dikala mereka bangun pagi buat memandang putingnya yang membeku di balik baju tidur mereka. Kunikmati puting mereka yang terayun dikala mereka berjalan- jalan dalam rumah. Saya terus mengamati mereka hingga seluruhnya beranjak jadi seseorang wanita muda yang sempurna.
Yang tertua merupakan Irma. Ia memiliki puting yang sangat besar, branya bisa jadi D- cup ataupun lebih besar. Ia sebetulnya tidak sangat menawan, tetapi lezat ditatap. Saya percaya sahabat cowoknya banyak yang mencermati dadanya. Irma pula mempunya pantat yang kencang serta besar. Tetapi walaupun ia yang sangat tua di antara saudara- saudaranya, ia kerap bertingkah semacam wanita berumur setengah usianya.
Eva yang di tengah, di antara anak- anakku, wujud badannya lah yang terbagus. Bagiku, ia memiliki badan dalam fantasiku. Ia mempunyai badan yang sempurna dengan bra B- cupnya, ataupun C- cup kecil. Rambutnya yang panjang sampai melewati bahunya, serta matanya senantiasa terlihat memesona. Perkaranya ia yang sangat nakal. Senantiasa membuat permasalahan. Ia pula sadar jika ia memiliki badan yang bagus serta senantiasa mengenakan baju yang memperlihatkan perihal itu. Di antara anak- anakku, Eva lah yang jadi bahan fantasi utamaku. Tiap kali saya menyetubuhi istriku, Eva lah yang terdapat dalam benakku!
Cerita ini bermula dengan Irma serta temannya Nindy. Nindy setahun lebih muda, tetapi mereka sangat akrab. Nindy senantiasa menginap di rumah kami paling tidak sekali sebulan. Nindy sangat kurus, dadanya kecil, tetapi sangat manis.
“ Tadi sangat hebat” kata isteriku.
“ Sepatutnya kalian lebih kerap semacam tadi.”
Dikala saya bangun keesokan harinya, isteriku telah tidak terdapat di sampingku. Seketika peristiwa tadi malam kembali terbayang. Kupejamkan mataku menikmatinya serta tanganku bergerak kebawah mulai mengocok penisku yang membeku. Saya nyaris saja memperoleh orgasmeku dikala kudengar..
“ Mengapa Papa tidak membiarkan kami saja yang melaksanakan buat Papa?”
Kubuka mataku lekas serta kaget dikala memandang Irma serta Nindy berdiri di pintu kamarku. Orgasmeku tidak bisa kucegah bersamaan dengan bayangan wajah Nindy yang belepotan dengan cairannya Irma yang melintas di benakku.
“ Ups, terlambat!” kata Irma dikala mereka meninggalkan kamar.
Saya langsung bangkit serta lekas mandi. Saya nyaris berakhir mandi dikala seketika isteriku membuka pintu kamar mandi serta menyelinap masuk.
“ Kanak- kanak telah berangkat. Mari berhura- hura.”
Isteriku berjongkok di depanku serta memasukkan penisku yang masih loyo ke mulutnya. Penisku mulai membengkak dalam mulutnya sebab rangsangan lidahnya yang bergerak liar. Penisku kian membengkak serta kurasakan kepala penisku meluncur masuk ke tenggorokannya. Ia tidak menariknya keluar serta bibirnya terus menjadi ditekankan ke rambut kemaluanku. Kemudian kurasakan ia mulai menelan, gerakan tenggorokannya serasa ombak hangat yang basah pada penisku. Serta perihal ini awal kalinya untuk kami pula. Rasanya sangat dahsyat, suatu yang belum sempat kualami. Isteriku memiliki kemampuan yang dirahasiakan dariku.
Pelan tetapi tentu kutingkatkan tekananku pada vaginanya. Bisa kurasakan bibirnya melebar menyambutku, ke- basahannya mengundangku masuk. Kehangatan vaginanya membungkus kepala penisku dikala saya menyeruak masuk. Saya terus memencet kedalam dengan pelan walaupun saya mau lekas melesakkannya kedalam dengan kilat segala batang penisku. Kesimpulannya bisa kurasakan bilik keperawanannya, batasan kesimpulannya selaku seseorang wanita buat jadi seseorang perempuan seutuhnya. Kupandangi ia pas di mata.
“ Sayang, ini hendak sedikit sakit, tetapi Papa janji sakitnya cuma sebentar saja.” kurasakan kakinya menjepit pinggangku lebih rapat dikala saya merobek pertahanan kesimpulannya. Kesimpulannya jebol pula bilik itu.
“ Aargh! Edan! Sakit, Pa!” katanya dengan mata yang berkaca- kaca. Vaginanya mencengkeram batang penisku, ototnya bereaksi pada penyelinap serta rasa sakit.
“ Tenang sayang, sakitnya hendak lekas lenyap.” serta kuteruskan memencet ke dalam hingga kesimpulannya terbenam seluruh di dalamnya. Saya diam sejenak, membiarkannya buat menyesuaikan diri.
“ Gimana? Udah baikan?” tanyaku. Ia anggukkan kepalanya.
“ Saya cuma merasa penuh, rasanya aneh. Tetapi pula terasa lezat berbarengan.”
Saya mulai menarik dengan pelan, cuma sebagian inchi, serta setelah itu mendorongnya lagi dengan lembut. Saya takut menyakitinya, tetapi dalam waktu yang sama saya tidak mau lekas menembakkan spermaku. Saya mau menikmati rasa vaginanya sepanjang bisa jadi. Kurasa ia mulai bisa menikmatinya, kepalanya mendongak ke atas serta matanya terpejam.
Kupercepat kocokanku, menariknya nyaris keluar serta menekannya masuk kembali dengan pelan, menikmati rasa kecil vaginanya pada penisku. Eva mulai memutar pinggulnya bersamaan hentakanku. Tempo serta nafsu kami terus menjadi bertambah kilat. Kurendahkan tubuhku serta mencium lehernya serta bahunya. Riap gerakan badan kami mengantarku terus menjadi dekat pada batasan akhir.
“ Ya Pa! Ya! Rasanya Eva nyaris hingga!”
“ Papa pula sayang!” . Memencet bertentangan arah dengannya berupaya sedalam bisa jadi dikala kuledakkan mani semprotan demi semprotan kedalam vaginanya. Bisa kurasakan cairan kami bercampur serta meleleh keluar dari vaginanya mengarah ke buah zakarku.
Badan Eva bergetar di bawahku, tangan serta kakinya mendorongku merapat padanya. Pelan kutarik serta kudorong lagi terus menjadi dalam padanya dikala persediaan spermaku kesimpulannya betul- betul kosong. Kutatap matanya kemudian menciumnya.
“ Eva, ini merupakan seks terbaik yang sempat Papa miliki.” saya kurang ingat jika kami tidak sendirian dikamar ini.
“ Saya dengar itu!” kata isteriku.
“ Kita hendak amati apa kita dapat mengganti anggapanmu itu!”
Dengan para gadis- gadis itu dalam kamar ini, saya sadar‘
Tidak ada komentar:
Posting Komentar